INFONESIA.ME – ICP Chain Fusion Hacker Residence Bali, yang dilaksanakan pada 22-23 Agustus 2024 bertepatan dengan Coinfest Asia, menjadi momentum penting bagi perkembangan teknologi di Indonesia dan Asia Tenggara. Acara ini berhasil menggaet lebih dari 400 pendaftar, dengan 130 pengembang terpilih berkompetisi dalam hackathon selagi 48 jam. Hasilnya, lebih dari 30 ide inovatif dipresentasikan dalam bentuk MVP (Minimal Viable Product), menegaskan potensi besar Indonesia dalam mendapatkan keuntungan dari teknologi Web Laptop (ICP) dan blockchain.
Acara yang berlangsung di Ash Pavilion, Bali, ini menghadirkan hadiah utama sebesar $15.000, menjadikannya salah satu hackathon terbesar di Asia Tenggara. Acara ini menjadi platform bagi para pengembang dan pegiat Web3 untuk berbagi pengetahuan, mengeksplorasi teknologi terkini, dan menciptakan solusi berbasis ICP. Dominic Williams, Pendiri DFINITY Basis, turut hadir dalam acara tersebut, memberikan dukungan dan menambah kesan positif pada ekosistem teknologi blockchain di Indonesia.
ICP Hub Indonesia, sebagai penyelenggara, menggandeng Bittime Indonesia dan token Palapa untuk mengumumkan pemanfaatan teknologi blockchain, termasuk dalam pengembangan aplikasi synthetic intelligence (AI). Bruno Calabretta, Pemimpin ICP Hub Indonesia, menyatakan bahwa acara ini membuktikan besarnya potensi teknologi blockchain di Indonesia. Disisi berbeda, CMO Bittime, Immanuel Giras Pasopati, menegaskan komitmen Bittime dalam memberi dukungan pengembangan blockchain yang lebih efisien dan aman di Indonesia.
Dengan tingginya antusiasme dan partisipasi dari para pengembang, ICP Chain Fusion Hacker Residence berhasil menetapkan standar baru dalam occasion blockchain di Indonesia. Acara ini sepertinya tidak hanya menjadi ajang inovasi teknologi, namun juga menyoroti peran strategis Indonesia dalam ruang teknologi Web3 yang semakin berkembang.
Sumber: VRITIMES
