INFONESIA.ME |Kab.Bandung // Ratusan warga masyarakat desa Cangkuang Wetan Kecamatan Dayeuhkolot ikuti pelatihan terkait sampah yang dilaksanakan berkat kerjasama PLN B2B Jabar dan Pemerintahan desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot,Kabupaten Bandung, pada jumat 14/06/2025.

Program yang dilaksanakan yang lebih fokusnya terkait sampah dalam pengolahan sampah, dimana hari ini adanya kerjasama yang bagus untuk masyarakat, yang mana program ini meliputi pelatihan untuk ibu-ibu rumah tangga.

Menejer PLN Regional Jabar Bidang B2B Bapak Ahmad Doli menyampaikan terima kasihnya kepada kepala desa Cangkuang Wetan bapak Asep Kusmiadi, yang mana sudah bisa bekerjasama untuk mendukung program kami.

Kami menargetkan bahwa warga sekitar atau warga di Cangkuang wetan, wanita ini memahami terkait pengelolaan sampah, sehingga sampah organik ini bisa diolah sedemikian rupa sehingga bisa sampah ini bisa terselesaikan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Ahmad Doli juga mengatakan, Kami dari PLN memberikan dukungan luar biasa karena ini memang komitmen kami dalam berkontribusi kepada masyarakat. Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kami bekerjasama dengan desa Cangkuang Wetan, bekerja sama pengelola sampah untuk memberikan pelatihan kepada warga.

member

Semoga dengan adanya pelatihan ini, ibu-ibu di Desa Cangkuang Wetan bisa mengolah sampah plastik, artinya dengan warga mengumpulkan botol plastik kemudian nanti bisa ditukar menjadi token listrik, ini adalah berapa program atau salah satu program yang baik sehingga peminat masyarakat atau dalam mengumpulkan sampah plastik ini menjadi lebih bersemangat lagi,” ujarnya.

Lebih lanjut Ahmad berharap, bahwa kegiatan tidak hanya sampai di sini saja, artinya kedepannya pemilihan sampah bisa berjalan dengan baik pengelolaan yang baik dan menjadi mandiri, tambahnya

Begitupun ditambahkan kepala desa Cangkuang Asep Kusmiadi ,SPd menyampaikan dukungan penuh terhadap program yang dilaksanakan ini, karena masalah sampah ini merupakan masalah bersama yang tentu tidak akan tuntas secara mandiri, tapi harus bekerja sama semua lembaga baik kekuatan pengusaha, pemerintah dan masyarakat.

Masalah sampah ini merupakan PR bersama yang tentunya tidak akan
tuntas secara mandiri secara sendiri-sendiri, tapi harus bekerja sama semua lembaga juga dengan kekuatan pengusaha,” tegasnya.

Dalam kesempatannya kades Asep juga menyampaikan, bahwa semua ini merupakan program inovasi, dimana masyarakat bisa bayar token listrik pakai plastik dimana saat ini Sudah ada 4 desa yang gabung ke tempat kami ada 4 Desa sementara di wilayah desa kami ada 12 RW dan tergabung 10 RW di mana 25 RW sudah gabung di sini, sehingga kurang lebih dalam sehari mencapai mencapai 25 ton sampah yang kita olah,” pungkasnya.

 

Jurnalis   : Yans.

Editor      : InfoNesia. me