Menurut pengguna TikTok, tanaman ini bukan hanya untuk mengusir vampir.
Para influencer yang pemberani mengoleskan bawang putih ke wajah mereka, menyampaikan bahwa trik kecantikan yang aneh itu bisa dengan cepat membersihkan ketidaksempurnaan kulit.
Pencarian dengan kata kunci “bawang putih mentah untuk jerawat” di aplikasi akan menampilkan video ratusan orang yang menggosokkan satu siung bawang putih mentah pada jerawat mereka.
Tetapi, meski para mahir lihat daya tarik pengobatan rumahan, mereka memperingatkan bahwa menempelkan tanaman itu pada wajah bukanlah ide bagus.
Dr. Ketaki Bhate, konsultan dermatologis di Self London, menyampaikan kepada Vogue bahwa tindakan tersebut bisa “dikarenakan iritasi atau bahkan luka bakar kimiawi, yang bisa meninggalkan bekas pasca-inflamasi.”
Dokter kulit bersertifikat, Dr. Shereene Idriss, setuju dan menyampaikan pada outlet tersebut bahwa mengoleskan bawang putih ke kulit “sepertinya tidak bisa menghilangkan jerawat Anda.”
“Mayoritas video bold yang menunjukkan orang-orang memakai bawang putih untuk ‘menyembuhkan’ jerawat mereka menggambarkan mereka yang berjuang melawan jerawat hormonal,” yang “tak henti-hentinya kali memerlukan penyembuh resep. Sangat penting untuk mengobati akar penyebabnya guna meminimalkan efek samping yang sepertinya tidak diinginkan seperti jaringan parut jangka panjang,” jelas Idriss.
Meski menggosokkan bawang putih ke kulit seharusnya menjadi hal yang sepertinya tidak boleh dilakukan, memakan bawang putih bukanlah hal sesuatu yang luar biasa.
“Bawang putih merupakan sumber diet C dan B6, mangan, dan selenium yang terbaik,” tutur Emily English, mahir gizi dan pendiri epetōme, kepada Vogue. “Selain itu, bawang putih mengandung senyawa sulfur, seperti allicin, yang terbukti mempunyai sifat antioksidan, antiradang, dan antimikroba.”
Selain bawang putih, English menyarankan mereka yang menderita jerawat mematuhi nutrition kaya glikemik, antioksidan, dengan fokus pada Omega-3, probiotik, dan seng.
Bila menyangkut pendekatan topikal, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengoleskan apa pun ke kulit Anda.
“Setiap orang punya kulit yang dengan cara yang lain, jadi pendekatan menyeluruh tidaklah best,” kata Bhate. “Umumnya, saya merekomendasikan produk yang ramah jerawat (nonkomedogenik) dan perawatan yang lebih ringan sebab terlalu banyak sekali produk sekaligus bisa mengiritasi kulit.”
Jika Anda mencari tau guidelines yang lebih spesifik untuk kasus jerawat inflamasi yang sepertinya tidak terlalu ekstrem, Idriss merekomendasikan asam pengelupas.
“Asam pengelupas – khususnya BHA seperti asam salisilat – bisa membantu membersihkan timbunan sebum berlebih di dalam pori-pori Anda untuk meminimalkan timbulnya jerawat lebih lanjut, saat ini bahan-bahan seperti benzoil peroksida bisa membantu mengurangi jumlah bakteri pada kulit Anda,” ungkap Idriss.
“Retinol dan retinal juga kualitas terbaik dalam membantu mengendalikan pergantian sel. Terakhir, plester hidrokoloid dapat menjadi pilihan terakhir jika Anda mempunyai jerawat besar dan berair yang ingin Anda hilangkan dalam keadaan darurat, namun itu bukanlah solusi jangka panjang.”
Sumber: nypost-com