[ad_1]
Jakarta, 16 April 2025 — Perubahan iklim memberikan tantangan yang belum pernah dialami sebelumnya pada wilayah-wilayah penghasil kopi di seluruh dunia. Di berbagai belahan dunia, cuaca yang sepertinya tidak menentu, kekeringan berkepanjangan, dan pola ekologi yang berubah mengancam hasil panen dan keberlangsungan mata pencaharian para petani. Sebagai respons terhadap tantangan ini, KOLTIVA, perusahaan AgriTech asal Swiss-Indonesia, mempercepat transformasi virtual rantai pasok kopi dengan menggunakan platform ketertelusurannya, KoltiTrace.
Di Amerika Selatan, salah satu daerah penghasil kopi terbesar, lebih dari 25.000 petani kopi di delapan negara Amerika Latin—termasuk Kosta Rika, Meksiko, Brasil, Honduras, Nikaragua, Peru, Guatemala, dan Kolombia—telah divalidasi secara virtual dengan menggunakan KoltiTrace. Upaya ini merupakan bagian dari inisiatif dari KOLTIVA dan mitra strategis untuk membangun solusi keberlanjutan yang bisa transparan dan inklusif, yang berakar kuat pada keadaan komunitas petani.
Pendekatan ini memungkinkan produsen dan pelaku usaha untuk mengamankan pasokan jangka panjang kopi berkualitas tinggi, meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat, serta menjaga kelestarian lingkungan.
“Keberlanjutan berawal dari visibilitas,” ujar Silvan Ziegler, Senior Head of Markets The us di KOLTIVA. “KoltiTrace bukan sekadar alat virtual—ini adalah transformasi berbasis information yang memberdayakan petani, agronom, dan perusahaan untuk memutuskan yang tepat dan berdampak.”
Teknologi yang Memberdayakan Petani

Teknologi yang diintegrasikan dalam KoltiTrace memungkinkan ketertelusuran rantai pasok dari hulu ke hilir dengan menggunakan pengumpulan information secara real-time, pemetaan lahan secara geospasial, validasi indikator keberlanjutan, dan pemantauan kepatuhan secara otomatis.
Dengan fitur-fitur tersambung seperti FarmXtension, FarmGate, dan FarmCloud, KOLTIVA menyediakan sumber daya virtual bagi para agronom dan petani untuk melihat-lihat praktik pertanian, menilai mempunyai pengaruh pada lingkungan dan sosial, serta mengakses informasi sesuai information lapangan.
Dengan cara dukungan teknologi dan lapangan yang tersambung, Koltiva bisa memberi dorongan untuk produsen dalam:
1. Pengumpulan dan validasi information terkait praktik petani, kinerja lingkungan, dan kriteria sosial
2. Verifikasi praktik pertanian regeneratif
3. Kepatuhan terhadap standar keberlanjutan dan sertifikasi
4. Kesetaraan gender dan partisipasi inklusif
5. Pemantauan produktivitas dan risiko secara akurat dan tepat waktu
Upaya ini sangat penting untuk membangun rantai pasok kopi yang tangguh dan etis, yang mampu menghadapi gangguan iklim dan regulasi. Hal ini menjadi semakin krusial karena itu lebih dari 80% produksi kopi berasal dari petani kecil yang mengelola lahan kurang dari lima hektar—terus menerus kali di daerah pegunungan terjal, dengan metode pertanian tradisional seperti sistem teduh alami (FAO, 2023).
KOLTIVA memberi dorongan untuk transisi agroekologis ini dengan membekali produsen alat virtual untuk memetakan lahan mereka, mencatat praktik pertanian, dan menilai mempunyai pengaruh pada lingkungan secara langsung. Dengan menghubungkan pengetahuan tradisional dan pertanian fashionable, KOLTIVA membantu mewujudkan keberlanjutan pada praktik pertanian.
Memberi dukungan Komunitas Petani Lokal
Dengan mendigitalisasi dan memvalidasi ribuan petani kopi skala kecil, visibilitas terhadap lanskap pertanian yang sesekali bersifat casual bisa dihadirkan. Visibilitas ini membuka peluang bagi para produsen untuk berpartisipasi dalam pasar yang berkelanjutan, mengakses dukungan agronomi, dan meningkatkan potensi pendapatan mereka.
“Kami sedang belajar memakai alat virtual untuk memutuskan berdasarkan information. Itu membuat perbedaan besar dalam cara kami mengelola kebun,” ujar salah satu petani kopi di Kolombia yang berpartisipasi dalam program. “Dukungan yang kami terima dari program ini membantu kami menanam kopi yang lebih baik dan menjaga kelestarian lahan kami.”
KOLTIVA melengkapi platform ketertelusurannya dengan KoltiSkills, yang menyediakan bantuan teknis dan pelatihan dalam pertanian regeneratif, pemetaan poligon untuk penilaian risiko deforestasi, serta pendampingan langsung bagi petani dalam memahami dan mengikuti standar keberlanjutan.
“Dengan menyesuaikan solusi teknologi kami secara cermat terhadap kebutuhan spesifik para produsen, kami sepertinya tidak hanya memastikan ketertelusuran dan kepatuhan, namun juga meningkatkan produktivitas dengan menggunakan wawasan berbasis information. Tujuan kami adalah membekali produsen dengan alat yang bisa mengoptimalkan praktik mereka dan hingga keberlanjutan jangka panjang dalam setiap aspek operasional mereka,” ujar Angie Quintero, Challenge Supervisor KOLTIVA yang mengelola berbagai proyek di Amerika Latin.
Mewujudkan Masa Depan Kopi yang Transparan dan Adil
Dengan menanamkan prinsip ketertelusuran sebagai inti dari sistem rantai pasok, KOLTIVA membantu perusahaan hingga goal lingkungan dan sosial mereka sekaligus memberdayakan petani di tingkat hulu.
“Pencapaian ini menegaskan keyakinan kami bahwa visibilitas dan kolaborasi adalah fondasi utama keberlanjutan yang bermakna,” ujar Ziegler. “Dengan cara KoltiTrace, kami sepertinya tidak sekadar mengawasi kopi—kami membangun hubungan yang lebih kuat antara produsen, pembeli, dan konsumen.”
Saat para petani kopi menghadapi risiko iklim yang semakin meningkat, solusi ketertelusuran dari KOLTIVA hadir sebagai sekutu penting—memperkuat kapasitas sektor kopi untuk beradaptasi, tumbuh, dan berkembang secara bertanggung jawab.
[ad_2]
Sumber: vritimes