Kab.Bandung Barat | InfoNesia.me // Kondisi darurat sampah di Kabupaten Bandung Barat kian memprihatinkan. Ratusan ton sampah menggunung di Kantor UPT Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB setelah Pemerintah Provinsi Jawa Barat membatasi kuota pengiriman ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
Saat ini, KBB hanya diizinkan mengirimkan 17 ritase sampah per hari, setara dengan sekitar 85 ton. Padahal, volume sampah yang dihasilkan warga KBB mencapai 760 ton per hari.
Dengan kuota terbatas ini, hanya sekitar 11% dari total sampah yang bisa terangkut setiap harinya, sedangkan sisanya menumpuk di berbagai titik, termasuk di Kantor UPT Kebersihan DLH KBB.
Tiga Bulan Menggunung, Belum Ada Solusi
Menurut Sehendi, pelaksana penertiban sampah di UPT Kebersihan DLH KBB, tumpukan sampah tersebut telah mengendap selama sekitar tiga bulan.
“Sampah ini berasal dari wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh kendaraan besar, sehingga diangkut menggunakan kendaraan roda tiga dan roda empat,” ungkap Sehendi Sabtu, 8 Februari 2025.

Ia memperkirakan volume sampah yang menumpuk di lokasi ini mencapai ukuran sekitar 20 meter x 3 meter x 6 meter x 2, yang jika diangkut menggunakan truk tronton setara dengan 30 ritase sampah.
Ancaman Pencemaran Lingkungan Mengintai
Sejauh ini, warga sekitar belum melaporkan keluhan terkait tumpukan sampah tersebut. Namun, Sehendi menegaskan bahwa situasi ini tetap berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
“Warga memahami kondisi darurat sampah yang sedang terjadi di Bandung Barat. Tapi jika terus dibiarkan, bisa menimbulkan pencemaran lingkungan yang lebih serius,” katanya.
Jika tidak segera ditangani, tumpukan sampah ini berpotensi menyebabkan pencemaran udara, tanah, hingga penyebaran penyakit. Sampah yang menumpuk dalam waktu lama bisa menjadi sumber bau tidak sedap, tempat berkembang biaknya lalat dan tikus, serta meningkatkan risiko penyebaran penyakit infeksi.
Kondisi ini menjadi alarm bagi pemerintah daerah agar segera mencari solusi jangka panjang, baik dengan penambahan kapasitas pengiriman ke TPA Sarimukti atau penerapan sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien di tingkat lokal.
Jurnalis. : Red
Editor. : InfoNesia.me
Sumber. : Liputan